Kemarin, setelah selesai perbanyakan Trichoderma sp., teman menyodorkan 2 bungkus plastik Trichoderma sp. yang sudah tumbuh secara menyeluruh. Media beras diselimuti cendawan berwarna hijau.
Hanya terdapat sedikit perbedaan, ketika plastik ditepuk-tepuk, maka akan tampak seperti debu beterbangan.
Rasa penasaran membuat saya segera melakukan identifikasi di laboratorium Agens Hayati.
Identifikasi dilakukan dengan menggunakan mikroskop trinokuler. Hasil yang didapat adalah spora berbentuk lonjong pada perbesaran 40x.
Ketika mengganti lensa dengan perbesaran 100x, didapatkan hasil yang membuat saya semakin bertanya-tanya. Spora memiliki warna warni yang cantik, ada biru, kuning, pink muda, dan violet.
Semakin bingung dengan beberapa pilihan untuk menentukan jenis cendawan tersebut. Apakah patogen tanaman* atau Agens antagonis?*
Kemungkinan di dalam 1 plastik terdapat beberapa cendawan yang tumbuh. Akan lebih jelas jika cendawan dimurnikan kembali di media PDA (Potato Dextrose Agar)*.
Disini, semakin terasa bahwa melakukan identifikasi bukan perkara mudah. Apalagi jika bagian dari cendawan tidak bisa diamati secara keseluruhan. Banyak yang 'serupa tapi tak sama'. Bolak-balik membuka buku Identifikasi pun masih terasa sulit.
Kondisi pekerjaan yang dianggap membawa masalah akan membuat kita semakin belajar tentang kekurangan. Kurang ilmu, kurang pengalaman, kurang keahlian, kurang teliti, kurang literatur, kurang tanggap, kurang gercep, dan lain sebagainya.
Kegagalan akan memberi pelajaran yang terbaik. Yang bisa dilakukan adalah terus berbuat apa saja yang bisa mendatangkan manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
***
*Patogen tanaman adalah organisme yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman.
*Agens Antagonis adalah mikroorganisme yang mengintervensi atau menghambat pertumbuhan patogen penyebab penyakit pada tumbuhan.
*Media PDA adalah media yang digunakan untuk pertumbuhan cendawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar