Sepanjang hari tadi, saya sakit kepala. Migren saya kambuh. Entah karena banyak pikiran, galau, malas beraktivitas atau bingung saking banyaknya to do list yang harus saya kerjakan? Saya pun tak tahu.
Akhirnya saya membuat kopi campur fiber cream tanpa gula. Mungkin ini bisa meredakan, walaupun saya tak sepenuhnya yakin.
Ngomong-ngomong soal kopi, saya memang menyukai kopi. Tapi kopi yang saya minum bukan kopi hitam murni. Kopi saschet yang banyak dijual bebas di warung-warung adalah pilihan saya.
Ada teman yang mengingatkan saya untuk tidak sering minum kopi tersebut. Katanya akan sangat berpengaruh ke jantung. Saya hanya bisa mengiyakan, tapi nyatanya saya sudah kelewat candu.
Tapi kali ini, saya ingin merasakan pahitnya kopi. Bukan kopi sachet yang manis.
Seteguk demi seteguk kopi saya seruput dengan perlahan. Tapi belum juga bisa meredakan sakit kepala. Saya memilih meluruskan punggung sambil menonton televisi.
Saya masih bisa santai selama dua jam sebelum anak-anak pulang sekolah. Kalau ada mereka, rumah terasa meriah, suara tawa, nyanyian, rengekan, suara memekik karena saling mengganggu, hhmmm...mungkin kepala saya akan bertambah berat, hehehe.
Cangkir saya sudah hampir kosong. Itu artinya kopi saya sudah mau habis.
Tak perlu menunggu kopi habis, saya memutuskan mematika saluran televisi.
Saya memutar murottal Al-Quran dan pelan-pelan memejamkan mata. Mencoba mendengarkan ayat demi ayat dengan penuh hikmah.
Menurut Almarhum Syekh Ali Djaber, mendengar murottal Al Qur'an akan menyegarkan otak kita, termasuk saraf-saraf yang bisa dikatakan non aktif karena berbagai aktivitas yang melelahkan, faktor usia, sering sakit, maka akan diaktifkan kembali oleh bacaan Al-Quran.
Saya mulai merasakan kantuk. Pelan-pelan kepala saya terasa lebih ringan. Saya merasa lebih baik. Alhamdulillah
*Mamuju, 9 Juni 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar