Kegiatan perbanyakan Agens Hayati adalah salah satu agenda rutin dari Laboratorium Agens Hayati (LAH) Mamuju. Kali ini LAH melakukan perbanyakan bakteri Paenibacillus polymyxa yg merupakan bakteri yang memiliki sifat antagonis terhadap bakteri patogen dan digunakan sebagai bahan pengendali hayati ramah lingkungan.
Bakteri P. polymyxa sangat efektif dalam menekan penyakit kresek pada padi yang disebabkan oleh Xanthomonas campestris pv. Oryzae hingga 80%. Selain itu, bakteri P. polymyxa dapat mengendalikan penyakit Blas, Cercospora, layu pada pisang, tomat dan cabe.
Teknik perbanyakan bakteri ini dapat dilakukan berdasarkan skala laboratorium dan secara sederhana. Untuk skala laboratorium, P. polymyxa dapat diperbanyak menggunakan isolat yang ditumbuhkan di media Potato Dextrose Agar (PDA).
Sementara itu, perbanyakan secara sederhana dapat dilakukan di tingkat petani dengan menggunakan media cair berupa Ekstrak Kentang Gula atau biasa disebut larutan EKG. Tahap pembuatan dilakukan dengan menggunakan rangkaian fermentor dan diinkubasi selama 10-14 hari.
Meskipun dilakukan secara sederhana, laboratorium Agens Hayati juga tetap melakukan perbanyakan dengan metode ini, dengan harapan tetap tersedianya stok bahan pengendalian hayati yang dapat digunakan oleh petani pada saat gerakan pengendalian (gerdal) di lapangan.
Nah, karena yang dimanfaatkan hanya ekstrak kentang nya saja, tentu ampas kentang bisa kita gunakan untuk keperluan memasak atau membuat kue. Ibarat peribahasa yang mengatakan "Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui" artinya satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan hasil atau keuntungan sekaligus. Sungguh mengasyikkan bukan? 😀
Para petani pun sangat merasakan manfaat dari bakteri ini. Mereka secara swadaya melakukan pengembangan berbagai macam Agens hayati dan mengaplikasikan langsung di sawah mereka. Padi menjadi subur, hama dan penyakit enggan menyerang, petani pun bahagia, terlebih kami sebagai penggiat produk Agens hayati ramah lingkungan.
Semoga seluruh pelaku pertanian saling bersinergi menciptakan pertanian organik bebas pestisida.
Kalau bukan kita, siapa lagi ?
Kalau bukan sekarang, kapan lagi ?
Salam sehat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar